Powered By Blogger

Sabtu, 04 Juni 2016

Proses Pembuatan Asap Cair


Nama :Nico Hanafi
NPM   :1517011033

Bahan Praktikum

Proses membuat nata de coco
- Nata de coco termasuk bahan pangan sebagai minuman produk penerapan bioteknologi konvensional. Di samping tempe yang sudah dibahas sebelumnya, bahan pangan yang satu ini juga memanfaatkan mikroorganisme jamur dan bakteri sebagai agen biologi yang menghasilkan enzim untuk melakukan metabolisme. Enzim yang diperlukan adalah selulase dengan agen biologi acetobacter xylinum dan bahan dasar yang digunakan adalah air kelapa. 

Nah, sebagai kelanjutan materi bioteknologi konvensional dalam produksi pangan, kali ini Matra Pendidikan akan menyajikan proses pembuatan nata de coco. Nata de coco merupakan hasil fermentasi air kelapa dengan bantuan mikroba Acetobacter xylinum, yang berbentuk padat, berwarna putih transparan, berasa manis dan bertekstur kenyal.
Aktifitas Acetobacter xylinum pada fermentasi nata
 Apabila ditumbuhkan dalam media yang kaya akan sukrosa (gula pasir), bakteri ini akan memecah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Senyawa – senyawa glukosa dan fruktosa tersebut baru dikonsumsi sebagai bahan bagi metabolisme sel. Bakteri Acetobacter xylinum merombak gula untuk memperoleh energi yang diperlukan bagi metabolisme sel. Selain itu, bakteri ini juga mengeluarkan enzim yang mampu menyusun (mempolimerisasi) senyawa glukosa menjadi polisakarida yang dikenal dengan selulosa ekstraseluler (nata de coco). Fruktosa, selain digunakan sebagai sumber energi, bahan dasar nata setelah dihidrolisis menjadi glukosa, juga berperan sebagai induser bagi sintesis enzim ekstraseluler polimerase. Hal ini merupakan salah satu alasan, bahwa sukrosa mempunyai kelebihan dibanding gula sederhana lain dalam fungsinya sebagai substrat pembuat nata. Berdasarkan pada pengamatan morfologi, pembentukan nata oleh bakteri Acetobacter xylinum diawali dengan pembentukan lembaran benang – benang selulosa.
Pembentukan benang tersebut, pada mulanya tampak seperti flagel (cambuk pada bakteri umumnya). Selanjutnya, bakteri Acetobacter xylinum membentuk mikrofibril selulosa di sekitar permukaan tubuhnya hingga membentuk serabut selulosa yang sangat banyak dan dapat mencapai ketebalan tertentu. Pada akhirnya, susunan selulosa tersebut akan tampak seperti lembaran putih transparan dengan permukaan licin dan halus, yang disebut nata.

Description: proses,membuat,nata de coco
Cara Membuat:
1. Air kelapa mentah di saring, dan dimasukkan ke dalam panci stenless ukuran 5 liter di masak sampai mendidih 100 derajat celcius
2. Setelah mendidih masukkan gula putih 250 gr, za 0,5 gr, cuka  50 cc.
3. Campuran air kelapa yang sudah mendidih dimasukan ke dalam baki plastik  yang bersih atau steril. 
4. Tutuplah baki-baki tersebut dengan kertas koran steril  yang sudah dijemur dengan panas matahari.
5. Baki-baki ditutup rapat dan disusun di atas rak baki secara rapi dan ditiriskan sampai dingin untuk diberi bibit nata de coco
6. Pembibitan dilakukan pada pagi hari dan hasil pembibitan ditutup kembali
6. Baki hasil pembibitan tidak boleh terganggu atau tergoyang
7. Biarkan baki pembibitan itu  selama satu minggu dan jangan terganggu  atau tergoyang oleh apapun.
8. Buka hasil pembibitan setelah berumur satu minggu.



Cara Panen:
1. Nata yang terbentuk diambil dan dibuang bagian yang rusak (jika ada),lalu dibersihkan dengan air (dibilas). Kemudian direndam dengan air  bersih selama 1 hari.
2.Pada hari kedua rendaman diganti dengan air bersih dan direndam lagiselama 1 hari.
3.Pada hari ketiga nata dicuci bersih dan dipotong bentuk kubus (ukuransesuai selera) kemudian direbus hingga mendidih dan air rebusan yang pertama dibuang.
4.Nata yang telah dibuang airnya tadi, kemudian direbus lagi danditambahkan dengan satu sendok makan asam sitrat.


Cara Mengolah:
1.Bila diolah sebagai campuran es buah, nata de coco ditambah dengan gula  dan sirup.
2.Bila tak sempat mengolahnya, maka disimpan saja  dalam lemari es.

Demikian proses pembuatan nata de coco, mudah-mudahan bermanfaat bagi semua khususnya siswa yang sedang melakukan praktik di sekolah.
(Dari berbagai sumber)
Kandungan Gizi

Seperti yang kita ketahui, kandungan air kelapa terdiri atas karbohidrat, potassium, protein, lemak, kalsium, zat besi, fosfor, vitamin B kompleks, riboflavin serta nutrisi lainnya. Selama proses mendidihkan air kelapa dan pengeraman, banyak nutrisi yang hilang. Karena itu nilai gizi yang terkandung dalam nata de coco tidaklah cukup sebagai asupan nutrisi bagi tubuh. Banyak produsen nata de coco yang pada kahirnya melakukan fortifikasi pangan yaitu dengan menambahkan satu atau lebih zat gizi (nutrien) kepangan ke dalam suatu produk yang akan dikonsumsi secara masal. Tentu saja tujuannya untuk meningkatkan kandungan nutrisi di dalam produk tersebut. Karena nilai manfaat nata de coco bertambah, diharapkan penerimaan konsumen akan lebih baik lagi.

Penambahan zat gizi biasanya berupa vitamin seperti vitamin C, vitamin B1, riboflavin dan niasin. Serta ditambahkan juga mineral seperti fosfor dan kalsium. Terkadang ditambahkan pula ekstrak perasa pisang, jeruk, stroberi dan lainnya agar konsumen mudah menerima produk nata de coco ini.


Diet dan Sembelit

Karena kaya akan serat, nata de coco baik untuk melancarkan pencernaan. Salah satunya untuk melancarkan pembuangan feses tubuh dan mencegah sembelit (konstipasi). Selain itu, akibat rendahnya kandungan gizi, nata de coco aman dikonsumsi mereka yang mengalami obesitas dan sedang melakukan diet randah kalori guna menurunkan berat badan berlebih. Tapi tentu saja tata cara pengkonsumsian nata de coco harus diperhatikan. Biasanya nata de coco dicampur dengan sirup gula atau minuman manis lain yang mengandung kalori terlalu tinggi, ini dapat menyebabkan obesitas. Sirup pencampur nata de coco yang terlalu manis dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. Apabila dikonsumsi berlebihan dapat mengakibatkan diabetes. Perhatikan cara konsumsi nata de coco, agar kita dapat mengambil nilai manfaat nata de coco dan tidak merugikan diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar