Nama :Nico Hanafi
NPM :1517011033
Bahan Praktikum
Proses membuat nata de
coco
- Nata de coco termasuk bahan pangan sebagai minuman produk
penerapan bioteknologi konvensional. Di samping tempe yang sudah dibahas sebelumnya,
bahan pangan yang satu ini juga memanfaatkan mikroorganisme jamur dan bakteri
sebagai agen biologi yang menghasilkan enzim untuk melakukan metabolisme. Enzim
yang diperlukan adalah selulase dengan agen biologi acetobacter xylinum dan bahan
dasar yang digunakan adalah air kelapa.
Nah, sebagai kelanjutan materi bioteknologi konvensional dalam produksi pangan, kali ini Matra
Pendidikan akan menyajikan proses
pembuatan nata de coco. Nata de coco merupakan hasil fermentasi air
kelapa dengan bantuan mikroba Acetobacter xylinum, yang berbentuk padat,
berwarna putih transparan, berasa manis dan bertekstur kenyal.
Aktifitas Acetobacter xylinum pada fermentasi nata
Apabila ditumbuhkan dalam media yang kaya akan
sukrosa (gula pasir), bakteri ini akan memecah sukrosa menjadi glukosa dan
fruktosa. Senyawa – senyawa glukosa dan fruktosa tersebut baru dikonsumsi
sebagai bahan bagi metabolisme sel. Bakteri Acetobacter xylinum merombak gula
untuk memperoleh energi yang diperlukan bagi metabolisme sel. Selain itu,
bakteri ini juga mengeluarkan enzim yang mampu menyusun (mempolimerisasi)
senyawa glukosa menjadi polisakarida yang dikenal dengan selulosa ekstraseluler
(nata de coco). Fruktosa, selain digunakan sebagai sumber energi, bahan dasar
nata setelah dihidrolisis menjadi glukosa, juga berperan sebagai induser bagi
sintesis enzim ekstraseluler polimerase. Hal ini merupakan salah satu alasan, bahwa
sukrosa mempunyai kelebihan dibanding gula sederhana lain dalam fungsinya
sebagai substrat pembuat nata. Berdasarkan pada pengamatan morfologi,
pembentukan nata oleh bakteri Acetobacter xylinum diawali dengan pembentukan
lembaran benang – benang selulosa.
Pembentukan benang tersebut, pada
mulanya tampak seperti flagel (cambuk pada bakteri umumnya). Selanjutnya,
bakteri Acetobacter xylinum membentuk mikrofibril selulosa di sekitar permukaan
tubuhnya hingga membentuk serabut selulosa yang sangat banyak dan dapat
mencapai ketebalan tertentu. Pada akhirnya, susunan selulosa tersebut akan
tampak seperti lembaran putih transparan dengan permukaan licin dan halus, yang
disebut nata.
Cara Membuat:
1. Air kelapa mentah di saring, dan dimasukkan ke dalam panci
stenless ukuran 5 liter di masak sampai mendidih 100 derajat celcius
2. Setelah mendidih masukkan gula putih 250 gr, za 0,5 gr,
cuka 50 cc.
3. Campuran air kelapa yang sudah mendidih dimasukan ke
dalam baki plastik yang bersih atau steril.
4. Tutuplah baki-baki tersebut dengan kertas koran steril
yang sudah dijemur dengan panas matahari.
5. Baki-baki ditutup rapat dan disusun di atas rak baki
secara rapi dan ditiriskan sampai dingin untuk diberi bibit nata de coco
6. Pembibitan dilakukan pada pagi hari dan hasil pembibitan
ditutup kembali
6. Baki hasil pembibitan tidak boleh terganggu atau
tergoyang
7. Biarkan baki pembibitan itu selama satu minggu dan
jangan terganggu atau tergoyang oleh apapun.
8. Buka hasil pembibitan setelah berumur satu minggu.
Cara Panen:
1. Nata yang terbentuk diambil dan
dibuang bagian yang rusak (jika ada),lalu
dibersihkan dengan air (dibilas). Kemudian direndam dengan
air bersih selama 1 hari.
2.Pada hari kedua rendaman diganti
dengan air bersih dan direndam lagiselama
1 hari.
3.Pada hari ketiga nata dicuci bersih
dan dipotong bentuk kubus (ukuransesuai
selera) kemudian direbus hingga mendidih dan air rebusan yang pertama
dibuang.
4.Nata yang telah dibuang airnya tadi,
kemudian direbus lagi danditambahkan dengan satu sendok makan
asam sitrat.
Cara Mengolah:
1.Bila diolah sebagai campuran es buah,
nata de coco ditambah dengan gula dan
sirup.
2.Bila tak sempat mengolahnya, maka
disimpan saja dalam lemari es.
Demikian proses pembuatan
nata de coco,
mudah-mudahan bermanfaat bagi semua khususnya siswa yang sedang melakukan
praktik di sekolah.
(Dari berbagai sumber)
Kandungan Gizi
Seperti yang kita ketahui, kandungan
air kelapa terdiri atas karbohidrat, potassium, protein, lemak, kalsium, zat
besi, fosfor, vitamin B kompleks, riboflavin serta nutrisi lainnya. Selama
proses mendidihkan air kelapa dan pengeraman, banyak nutrisi yang hilang.
Karena itu nilai gizi yang terkandung dalam nata de coco tidaklah cukup sebagai
asupan nutrisi bagi tubuh. Banyak produsen nata de coco yang pada kahirnya
melakukan fortifikasi pangan yaitu dengan menambahkan satu atau lebih zat gizi
(nutrien) kepangan ke dalam suatu produk yang akan dikonsumsi secara masal.
Tentu saja tujuannya untuk meningkatkan kandungan nutrisi di dalam produk
tersebut. Karena nilai manfaat nata de coco bertambah, diharapkan penerimaan
konsumen akan lebih baik lagi.
Penambahan zat gizi biasanya berupa
vitamin seperti vitamin C, vitamin B1, riboflavin dan niasin. Serta ditambahkan
juga mineral seperti fosfor dan kalsium. Terkadang ditambahkan pula ekstrak
perasa pisang, jeruk, stroberi dan lainnya agar konsumen mudah menerima produk
nata de coco ini.
Diet dan
Sembelit
Karena kaya akan serat, nata de coco
baik untuk melancarkan pencernaan. Salah satunya untuk melancarkan pembuangan
feses tubuh dan mencegah sembelit (konstipasi). Selain itu, akibat rendahnya
kandungan gizi, nata de coco aman dikonsumsi mereka yang mengalami obesitas dan
sedang melakukan diet randah kalori guna menurunkan berat badan berlebih. Tapi
tentu saja tata cara pengkonsumsian nata de coco harus diperhatikan. Biasanya
nata de coco dicampur dengan sirup gula atau minuman manis lain yang mengandung
kalori terlalu tinggi, ini dapat menyebabkan obesitas. Sirup pencampur nata de
coco yang terlalu manis dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. Apabila
dikonsumsi berlebihan dapat mengakibatkan diabetes. Perhatikan cara konsumsi
nata de coco, agar kita dapat mengambil nilai manfaat nata de coco dan tidak
merugikan diri sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar